REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan sebanyak 1.517 warga di Kabupaten Siak dan Kota Dumai terjangkit infeksi saluran pernafasan akut (Ispa). Itu merupakan dampak dari tercemarnya udara dengan kabut asap.
"Dua daerah ini adalah yang terparah terkena dampak kabut asap di wilayah ini. Untuk Kota Dumai ada sebanyak 687 penderita, sementara di Siak ada 830 pnderita Ispa," kata Kepala Dinkes Riau, Zainal Arifin kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis (13/2).
Penderita Ispa di Kota Dumai dan Kabupaten Siak tersebut, kata dia, jauh meningkat dibandingkan hari biasanya sebelum daerah tersebut dilanda kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran lahan.
Zainal mengatakan, dua wilayah itu merupakan yang terparah cemaran kabut asapnya hingga terjadi penurunan kualitas udara menjadi sangat berbahaya.
"Bahkan terakhir dikabarkan sudah berada pada 449 PSI (pollutant standards index) untuk Kota Dumai yang artinya sudah sangat tidak sehat atau berbahaya akibat tercemar kabut asap," kata Zainal.
Kabut asap yang merupakan dampak dari kebakaran lahan atau hutan di Riau telah mencemari sejumlah kabupaten/kota sejak dua pekan terakhir.
Zainal mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang berpotensi menyerang tubuh dengan mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung.
"Kalau memang aktivitas tersebut tidak bisa dihindari, maka gunakanlah penutup hidung dan mulut atau masker untuk menghindari Ispa yang kini terus mengalami peningkatan jumlah penderita," katanya.
Pemerintah Provinsi Riau telah menyatakan siaga bencana kabut asap dan menguatkan sistem koordinasi untuk mengatasi masalah kebakaran lahan di berbagai wilayah.