Rabu 12 Feb 2014 23:32 WIB

WWF Gelar Jajak Pendapat Soal Isu Lingkungan

WWF
WWF

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN- World Wide Fund for Nature (WWF) menggelar jajak pendapat bertajuk Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Isu Lingkungan dan Preferensi Partai Politik untuk mengetahui bagaimana calon anggota legislatif peserta Pemilu 2014 menanggapi isu-isu lingkungan.

"Jajak pendapat itu digelar di tujuh kota di Indonesia," kata Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga di Balikpapan, Rabu.

Ia mengatakan, ketujuh kota tersebut adalah Samarinda (Kalimantan Timur), Pekanbaru (Riau), Jakarta (DKI Jakarta), Surabaya (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), Kupang (Nusa Tenggara) Timur, dan Sorong (Papua).

Dalam 5 tahun terakhir, kata dia, Samarinda adalah kota yang mengalami persoalan lingkungan cukup parah. Kota ini dikelilingi tambang dan bekas tambang batu bara. Hujan sebentar saja cukup membuat jalan-jalan kota tergenang air dan banjir.

Dia mengatakan, kolam bekas tambang juga meminta korban sejumlah anak-anak yang tewas tenggelam karena bermain tanpa pengawasan orang dewasa di kolam-kolam tersebut. "Dengan laterbelakang itu, dengan survai ini kami ingin mengetahui tingkat kesadaran publik, terhadap isu lingkungan, serta keinginan dan harapan masyarakat mengenai peran partai politik dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia," kata Nyoman Iswarayoga.

Hasil survei yang digelar WWF Indonesia berkerja sama dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat atau 95,7 persen) menyatakan bahwa wakil rakyat yang akan duduk di kursi legislatif mendatang perlu serius menangani isu kerusakan lingkungan di Indonesia.

Menurut dia, mayoritas responden juga yakin bahwa ada hubungan antara bencana alam baik secara nasional maupun di daerah dengan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan (91 persen) dan korupsi dalam pengelolaan SDA (80,1 persen). Menurut responden banjir merupakan jenis bencana alam yang paling sering mereka alami (61 persen) dan disusul oleh kekeringan (13,6 persen).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement