REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan baru, Mohammad Lutfi memandang sisa waktu yang dimilikinya di roda pemerintahan sama seperti permainan sepak bola. Meski singkat, tetapi perpanjangan waktu alias injury time bisa dioptimalkan dengan menghasilkan gol.

"Ini seperti main bola. Jadi, walaupun di injury time, kalau kemasukan ya itu kemasukan, kebobolan. Itu artinya meskipun waktunya singkat tetap ini mesti kita jalankan dengan fokus dan kerja keras," katanya, Rabu (12/2).

Ia mengatakan memerlukan sedikit waktu untuk benar-benar paham dinamika, persoalan dan pekerjaan rumah yang harus dihadapinya kurang dari setahun ke depan.

Ia mengaku akan berkonsultasi dengan jajaran Kementerian Perdagangan agar bisa mengetahui secara utuh hal yang harus dilakukannya. "Saya minta waktu sebentar untuk berkonsultasi dulu dengan departemen perdagangan," katanya.

Ia menekankan fungsinya nanti sebagai Mendag akan benar-benar dioptimalkan untuk menjadi akselator, menjadi trouble shooter dan meningkatkan koordinasi baik di dalam kementerian atau dengan instansi lainnya.

Menurut dia, isu dan persoalan yang ada di Kemenag tidak hanya ditangani satu kementerian tetapi menyangkut kementerian lainnya. Karena itu, koordinasi perlu ditingkatkan.

Ia juga mengatakan tugas utama yang akan segera dilakukannya adalah stabilitas harga dan memerangi inflasi. Menurut dia, kunci utama dari persoalan itu tak lain transportasi dan distribusi.

Selain itu, tugas lain yang menanti adalah menggenjit ekspor. "Jadi, saya rasa ini adalah bagian dari yang saya harus kerjakan bersama-sama," katanya.

Sedangkan mengenai UU Perdagangan, ia mengaku masih harus mempelajarinya karena UU tersebut pun baru disahkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika