REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN- Guru sekolah dasar di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara akan mendapatkan pelatihan khusus menjelang penerapan kurikulum 2013.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan di Nunukan, Nurdin Sade menjelaskan, guru SD yang telah mengikuti pelatihan soal penerapan kurikulum 2013 baru dua sekolah yakni SD Negeri 01 Nunukan Selatan dan SD Negeri 1 Sebatik.
Pelatihan tersebut, kata dia, dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu yang lalu, dan guru pada sekolah lainnya baru dapat diakomodir pada pelatihan berikutnya. Terkait dengan guru-guru yang tempat tugasnya sangat jauh dari ibukota Kabupaten Nunukan seperti Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan, Nurdin Sade menegaskan akan diupayakan dapat mengikuti pelatihan tersebut melalui sistem jemput bola.
"Mengenai guru-guru yang tempat tugasnya jauh dari ibukota tetap akan diikutkan pelatihan kurikulum 2013. Kalaupun tidak bisa ke ibukota kabupaten karena sarana transportasi yang sulit maka kemungkinan akan dilaksanakan di daerahnya (akan didatangi)," ujarnya.
Pada pelaksanaan kurikulum 2013 terdapat perbedaan dari kurikulum sebelumnya di mana seorang tenaga guru tidak diperbolehkan langsung memberikan nilai kepada anak didiknya, tetapi dibutuhkan adanya catatan kecil atau fortopolio. Catatan kecil tersebut memuat masalah riwayat hidup murid sebagai alat evaluasi peserta didik.
Oleh karena itu, dia menegaskan, seorang guru diwajibkan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum kurikulum 2013 secara keutuhnya diberlakukan terhadap anak didik di wilayah perbatasan.