REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Ledakan bom di sebuah rumah di Perumnas Bugul Permai Gang Rambutan 3, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), Rabu (12/2) sore. Ledakan itu menewaskan sedikitnya dua orang.
Seorang warga setempat bernama Fauziah (25 tahun) mengatakan, saat itu ia sedang tidur di rumahnya yang letaknya hanya berjarak 15 meter dari lokasi ledakan. Saat itu dirinya sedang tertidur.
“Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, saya mendengar suara ledakan keras sekali, mungkin terdengar sampai dalam radius satu kilometer (km),” katanya kepada Republika, Rabu (12/2) malam.
Sontak ia bangun karena kaget dan mencium bau gosong. Ia bersama warga sekitar berhamburan keluar rumah untuk mengecek apa yang terjadi. Saat itu dia dan warga lainnya berpikir sumber suara keras itu akibat dari ledakan elpiji.
Ternyata yang meledak adalah bom yang menghancurkan sebuah rumah di Perumnas Bugul Permai Gang Rambutan 3, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.
“Ledakan itu telah menewaskan tiga orang. Satu diantaranya pemilik rumah dan lainnya adalah tamu,” ujarnya.
Zee menjelaskan, kondisi tiga mayat itu mengenaskan. Bahkan satu diantara tiga jasad tiga orang itu sudah ada yang dalam keadaan hancur atau sudah tidak utuh lagi. Sementara dua jasad dalam keadaan utuh. Ledakan itu, kata Fauziah, juga menyebabkan seorang perempuan terluka di wajah dan kakinya.
Kini perempuan itu tengah dirawat di Rumah Sakit (RS) Sudarsono, Pasuruan. Tidak hanya korban tewas dan korban luka, ledakan itu juga menghancurkan rumah di sekitar lokasi ledakan. Dia menceritakan, sedikitnya ada tiga rumah yang hancur.
Sementara rumah-rumah lainnya yang terkena getaran akibat ledakan mengalami kaca pecah hingga dinding tembok yang retak-retak. Genteng di rumahnya juga bergeser akibat getaran suara ledakan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono membenarkan bahwa terjadi ledakan di Perumnas Bugul Permai Gang Rambutan 3. Dia menjelaskan, ada dua mayat yang ditemukan polisi. “Mayat itu bernama Sukron dan Adi. Tapi kami masih melakukan validasi identitas Adi,” ujarnya.