Rabu 12 Feb 2014 14:17 WIB

PLTG Gilimanuk Overhaul Pasokan Listrik Bali Berkurang?

Rep: ahmad baraas/ Red: Taufik Rachman
 Petugas memperbaiki kabel listrik yang rusak akibat tabrakan kereta api dengan truk tangki di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).   (Republika/Yasin Habibi)
Petugas memperbaiki kabel listrik yang rusak akibat tabrakan kereta api dengan truk tangki di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Masyarakat diminta menghemat penggunaan daya listrik untuk menghindari terjadinya pemadaman bergilir. Hal itu kata Humas PLN Distribusi Bali, Wayan Redika, terkait dengan perawatan dan perbaikan Pmbangkit Listrik Tenaga Gas Gilimanuk, yang dimulai hari ini.

"Gilimanuk lagi overhaul, mungkin perlu waktu 40 hari atau sampai 2 April," kata Redika di Denpasar, Rabu (12/2).

Kepada Republika, Redika menjelaskan, Bali memiliki daya listrik sebesar 820 megawatt. Yakni pasokan sistem interkoneksi jaringan Jawa-Bali 200 megawatt, PLTD dan PLTG Sanggaran 280 megawatt, PLTG Pemaron 210 megawatt dan Gilimanuk 130 megawatt. Sedangkan beban puncak pada akhir 2013 mencapai 721.

Kalau dihitung kata Redika, jika Gikimanuk keluar dari sistem, maka daya listrik yang masih dimiliki Bali sebesar 690 megawatt, sehingga saat beban puncak Bali akan kekurangan daya lagi 31 megawatt.

Namun jelas Redika, pihaknya tidak terlalu khawatir, karena sekrang lagi musim dingin, dimana masyarakat tidak memerlukan mesin pendingin udara, sehingga penggunaan daya listrik juga berkurang. "Saat ini beban puncak hanya mencapai 670 megawatt," kata Redika.

Selain mengimbau masyarakat agar bisa menghemat dalam menggunakan daya listrik, PLN Distribusi Bali sambung Redika, akan menyewa pembangkit listrik berkekuatan 50 megawatt, sampai PLTG Gilimanuk beroperasi lagi. Dengan menambah pembangkit itu sambungnya, diharapkan kekhawatiran jika ada peningkatan beban puncak, tidak akan ada pemadaman bergilir.

Mengenai kesiapan PLN distribusi Bali terhadap kemungkinan meningkatnya p

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement