Rabu 12 Feb 2014 10:57 WIB

2014, Kemenag Cetak 5,5 Juta Buku Nikah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Mansyur Faqih
Buku nikah (Ilustrasi)
Foto: Republika
Buku nikah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) sepertinya tidak mau lagi kecolongan dengan defisitnya ketersediaan buku nikah seperti tahun lalu. Untuk mengantisipasi kembali terjadinya kelangkaan buku nikah, Kemenag mencetak 5,5 juta buku nikah untuk persediaan 2014.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Abdul Djamil mengatakan, akan memulai pencetakan 5,5 juta buku nikah Maret mendatang. "Sekarang sudah masuk tahapan lelang," kata Djamil kepada Republika, Rabu (12/2). 

Ia memastikan proses lelang bisa tetap dimulai sambil menunggu anggaran. Ia juga yakin pencairan anggaran tidak menghadapi masalah seperti tahun lalu. Sehingga tidak akan ada kendala dalam pengadaan termasuk distribusi.

Djamil mengatakan, jumlah buku nikah yang dicetak tahun ini memang ada sedikit penambahan. "Tahun ini kita akan cetak 5,5 juta hingga enam juta buku nikah," ujarnya. 

Jumlah ini, kata dia, sudah ditambah bagi pasangan yang memilih itsbat nikah atau mereka yang belum sempat mencatatkan pernikahan. 

Ia mengakui saat ini masih banyak pasangan melakukan itsbat nikah. Kebanyakan mereka adalah para pekerja Indonesia atau TKI yang mencari nafkah di luar negeri.

Sebagai antisipasi, kemenag sudah memiliki data dari setiap peristiwa nikah di daerah. "Tahun lalu memang sempat ada fluktuasi peristiwa nikah, terutama pada bulan Zulhijah," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement