REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kantor Gubernur Riau yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Rabu (12/2) siang terkepung kabut asap tebal dampak dari kebakaran lahan.
Gedung lama dan baru yang ditempati oleh penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan tersebut hanya dapat dilihat dari jarak sekitar satu kilometer.
Kabut asap juga jelas mencemari ruang udara di sekitar halaman seluas satu hektare pada sebelah barat dan timur bangunan tersebut.
Sejumlah karyawan tampak menggunakan masker saat berada di luar gedung. Namun banyak dari mereka justru tidak begitu mengkhawatirkan kondisi itu.
"Sudah biasa, setiap tahun selalu begini," kata Ardian, pegawai negeri sipil yang bertugas sebagai akuntan di Kantor Gubernur Riau.
Kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru sejak satu pekan. Sebelumnya sejumlah wilayah kabupaten/kota seperti Bengkalis, Meranti, Rokan Hilir dan Pelalawan serta Kabupaten Siak mengalami kebakaran lahan.
Namun aktivitas pemerintah masih berjalan normal. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan saat ini wilayah ini dalam kondisi siaga bencana kabut asap akibat kebakaran lahan.
Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan sebelumnya juga telah menggelar rapat koordinasi untuk menanggulangi masalah klasik tersebut.
"Semua lembaga, badan dan dinas ini yang nantinya akan turut membantu dalam upaya pencegahan bencana kabut asap. Jangan sampai kejadian 2013 terulang," kata Kepala BPBD Riau Said Saqlul Amri.
Pada 2013, kabut asap sempat dikategorikan sebagai bencana karena menyebabkan kegiatan pemerintahan dan pendidikan terhambat. Bahkan ketika itu dampak kabut asap sampai ke Malaysia dan Singapura.