Rabu 12 Feb 2014 04:43 WIB

Ini Koalisi Politik Keinginan PKB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa menginginkan koalisi permanen dengan pola komunikasi yang berjalan baik, kata Ketua DPP PKB Marwan Jafar.

"Kami pernah mewacanakan bahwa koalisi yang bagus itu adalah koalisi permanen. Misalnya koalisi yang dibicarakan sejak awal secara rinci dan jelas, tidak seperti saat ini," kata Marwan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Dia menilai saat ini koalisi yang dibangun tidak ada penghargaan dan hukuman bagi partai politik anggota koalisi.

Kondisi itu menurut dia, menyebabkan posisi politik parpol tidak jelas, mana koalisi dan oposisi.

"Saat ini peserta koalisi nakal saja boleh," ujarnya.

Menurut dia, koalisi permanen yang dibangun hendaknya tetap menjalin komunikasi secara rutin, tidak seperti saat ini.

Pola komunikasi itu, menurut dia penting dilakukan secara berkesinambungan, tidak dilakukan hanya pada saat tertentu.

"Saat ini, PKB diajak rapat oleh koalisi hanya di saat genting saja," katanya.

Sementara itu, Marwan menilai koalisi dalam bentuk Poros Tengah adalah barang lama yang tidak bisa digunakan pada Pemilu 2014.

Dia mengatakan pada Pemilu 2014 sulit untuk mewujudkan koalisi seperti itu karena hingga saat ini tidak pernah ada pembicaraan secara serius.

"Apabila ada yang mencoba menghidupkan kembali (poros tengah), ya tidak apa-apa dan tidak masalah," katanya.

Sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) berdasarkan hasil survei merekomendasi Pemerintahan 2014 adalah pemerintahan tiga partai saja. Hal itu, menurut LSI adalah koalisi partai dalam jumlah minimal namun besar secara dukungan di parlemen agar pemerintahan lebih kuat dan efektif.

Survei LSI dilakukan sejak 6-16 Januari 2014 kepada 1.200 responden di 33 provinsi dengan metode multistage random sampling bersifat kuantitatif dan margin of error sekitar 2,9 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement