Selasa 11 Feb 2014 21:55 WIB

Hujan Rusak Jalanan di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera memperbaiki jalan rusak.

"Anggaran untuk pemeliharaan jalan sudah ada kok, kalau tidak salah Rp 400 juta per kecamatan, tinggal aktionnya saja," ujar Anggota DPRD Depok, Enty Sukarti di Depok, Senin (10/2).

Menurut Enty, apalagi material pemeliharaan jalan sebenarnya sudah tersedia di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok. "Kalau sudah tahu ada jalan rusak sebaiknya segera diperbaiki, jangan sampai ada korban akibat jalan rusak. Masyarakat harus pro aktif, termasuk LSM, media, dan ormas untuk menginformasikan adanya jalan rusak," ucap Enty.

Pantauan ROL, jalan rusak cukup parah tampak di sepanjang Jalan Juanda, jalan di perbatasan Depok dan Jakarta persisnya di bawah jembatan layang Universitas Indonesia (UI). Beberapa tempat lainnya, jalan rusak ada di jalan raya Bogor-Jakarta, jalan di Kalimulya, jalan di kompleks perumahan Grand Depok City (GDC), Jalan KSU, jalan di pertigaan di Depok II Tengah di jalan Tole Iskandar dan di beberapa titik sepanjang Jalan Raya Sawangan.

Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Depok, Mochamad Arifudin, mengatakan, jalan rusak di Kota Depok hampir 10 persen dari 476,15 kilometer panjang jalan. "Jalan rusak parah karena setiap hari digenangi air hujan. Dan, kondisi itu pula yang menghambat proses perbaikan jalan," ujar dia.

Faktor cuaca, yakni hujan yang masih terus mengguyur menyebabkan terkendalanya perbaikan jalan rusak. "Pemkot Depok sudah menyiapkan dana sebesar Rp 413 miliar dari APBD untuk perbaikan infrastruktur jalan tahun ini. Pemkot Depok juga telah mengalokasikan dana perawatan jalan sebesar kurang lebih empat miliar rupiah yang nantinya di sebar di 11 kecamatan," tutur Arifudin.

Menurut Arifudin, anggaran perawatan jalan untuk masing-masing kecamatan kurang lebih Rp 300-400 juta per tahun. Saat ini pihaknya terus melakukan inventarisir terhadap jalan-jalan yang rusak. Namun begitu, bahwa sudah ada laporan yang diterima bahwa kondisi Jalan Juanda kini dalam keadaan rusak parah.

"Memang di Juanda infonya sebagian rusak, namun bukan kami tidak mau cepat-cepat tangani, melainkan kondisi cuaca saat ini tidak memungkinkan untuk kami perbaiki," katanya menerangkan.

Perbaikan jalan, lanjut Arifudin, akan segera dilakukan jika cuaca di Kota Depok sudah bersahabat. Pasalnya jika dipaksakan, aspal yang dikemudian ditabur dan dipadatkan, nantinya akan rontok kembali jika tersiram hujan

Berdasarkan pemantauan Republika, jalan rusak cukup parah tampak di sepanjang Jalan Juanda, jalan di perbatasan Depok dan Jakarta persisnya di bawah jembatan layang Universitas Indonesia (UI). Beberapa tempat lainnya, jalan rusak ada di jalan raya Bogor-Jakarta, jalan di Kalimulya, jalan di kompleks perumahan Grand Depok City (GDC), Jalan KSU, jalan di pertigaan di Depok II Tengah di jalan Tole Iskandar dan di beberapa titik sepanjang Jalan Raya Sawangan.  

"Jalan di Kalimulya dan Perumahan GDC tadinya hanya sedikit yang rusak tapi kini semakin meluas. Jalan rusak berlubang sangat dalam akibat tergenag air, kondisi ini sangat membahayakan pengendara. Kalau tidak hati-hati bisa terjatuh,'' ungkap Joko warga Komplek Perumahan GDC.

Andi warga Depok 2 Timur yang mengatakan akibat jalan rusak yang semakin parah terjadi kemacetan yang panjang terutama pada pagi dan sore hari dipertigaan Depok II Tengah, jalan Tole Iskandar. "Jalan rusak cukup parah sehingga menyebabkan kemacetan. Kami harap Pemkot Depok cepat tanggap memperbaiki jalan-jalan yang rusak," pintanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement