Selasa 11 Feb 2014 20:51 WIB

Legislator: Sumut Butuh BUMD Kelistrikan

Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro
Foto: ristek
Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Provinsi Sumatera Utara membutuhkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus menangani kelistrikan agar tidak sering mengalami krisis energi listrik seperti yang selalu terjadi belakangan ini.

"Dari dulu, ini-ini saja yang terjadi di Sumut. Harus ada kebijakan khusus untuk mengatasinya," kata anggota DPRD Sumut Tunggul Siagian di Medan, Selasa.

Menurut Tunggul, krisis energi listrik yang diiringi pemadanan secara rutin yang sering dikeluhkan berbagai elemen masyarakat bukan hal yang baru terjadi di Sumut.

Pemprov Sumut tidak boleh lagi tergantung dengan "rasa iba" dari manajemen PLN yang kebijakannya selama ini dinilai kurang memberikan hasil maksimal bagi provinsi itu.

Disadari atau tidak, Sumut akan terus mengalami krisis energi listrik jika tidak ada penambahan mesin pembangkit baru guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang diyakini akan terus bertambah.

"Kalau hanya mengandalkan 'mesin tua' di Belawan, Sumut jangan pernah berharap banyak," katanya.

Apalagi proses perawatan yang dilaksanakan manajemen PLN Sumut terhadap berbagai mesin pembangkit yang telah lama dipergunakan tersebut diperkirakan kurang tepat sehingga kerusakan rutin terjadi.

"Ibaratnya, makanan dan nutrisi yang diberikan kurang tepat. Jadi, wajar sering rusak," kata politisi Partai Demokrat itu.

Untuk itu, kata Tunggul, Sumut harus memiliki kebijakan khusus untuk menciptakan kemandirian energi listrik dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kelistrikan.

Selain dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, kebijakan itu akan semakin menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Sumut karena tidak merasa khawatir lagi dengan ketersediaan energi.

Jika belum memiliki kesiapan untuk mendirikan BUMD Kelistrikan tersebut, Pemprov Sumut dapat melakukan riset dan studi terlebih dulu dengan melibatkan pihak-pihak yang memiliki keahlian.

Jika dari segi anggaran belum mencukupi, Pemprov Sumut dapat melibatkan pihak ketiga untuk menanamkan modalnya. Pihaknya memperkirakan cukup banyak pihak yang berminat karena energi listrik merupakan bisnis yang menjanjikan.

Pemprov Sumut juga dapat mengambil pilihan dengan menjual sebagian saham BUMD yang ada seperti PT Bank Sumut atau PT Perkebunan Sumut melalui program investasi penawaran umum (investing public offering/IPO).

"Saya kira, saham-saham itu cukup untuk modal mendirikan BUMN Kelistrikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement