Selasa 11 Feb 2014 16:23 WIB

Marzuki: Tak Ada Eliminasi Peserta Konvensi Demokrat

Logo Partai Demokrat
Foto: DOKREP
Logo Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menegaskan hingga saat ini tidak ada eliminasi peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, sehingga jumlahnya tetap 11 orang.

"Kalau menurut Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tidak ada pengerucutan nama untuk peserta konvensi capres dari Partai Demokrat," kata Marzuki di sela-sela kunjungannya ke Universitas Jember, Jawa Timur, Selasa.

Panitia konvensi Partai Demokrat menetapkan 11 peserta konvensi antara lain Ali Masykur Musa, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, Hayono Isman, Anies Rasyid Baswedan, Sinyo Harry Sarundajang, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Dino Patti Djalal, dan Dahlan Iskan.

Ketua DPR RI itu mengaku tidak terlalu berambisi untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia dan menjalani peserta konvensi dengan apa adanya karena jabatan tersebut merupakan amanah.

"Sepanjang diberikan jabatan, maka saya akan menjalankan jabatan itu dengan baik, menjaga kepercayaan rakyat dengan baik, tidak akan berbohong, tidak akan korupsi, tidak menciderai rakyat, dan bekerja mengutamakan kepentingan rakyat," paparnya.

Ia mengaku siap legowo, apabila tidak terpilih sebagai calon presiden dari Partai Demokrat dan kalah bersaing dengan 10 peserta konvensi lainnya.

"Kalau saya tidak diberikan amanah sebagai capres, maka alhamdulillah. Kalau diberi amanah maka inalillahi karena cukup berat amanah itu," ucap Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) itu.

Saat ditanya apakah akan mundur dari jabatannya seperti yang dilakukan peserta konvensi lainnya Gita Wijawan yang mundur dari Menteri Perdagangan, agar lebih fokus sebagai peserta konvensi capres dari Partai Demokrat.

"Saya tidak akan mundur dari DPR karena tidak ada konflik di sana dan pimpinan DPR tidak memegang anggaran, serta bukan pengguna anggaran," katanya.

Menurut dia, pimpinan DPR berbeda dengan Menteri karena Kementerian merupakan pengguna anggaran dan memiliki potensi konflik kepentingan di sana.

"Tugas pimpinan DPR hanya menjadi juru bicara DPR, melakukan sosialisasi Undang-Undang dan tidak ada konflik kepentingan di sana, sehingga tidak perlu mundur dari jabatan sebagai Ketua DPR," ujarnya.

Di beberapa ruas jalan menuju kawasan kampus Universitas Jember bertebaran sejumlah poster dukungan kepada Marzuki Alie sebagai calon presiden untuk menuju Indonesia Bermartabat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement