Selasa 11 Feb 2014 07:25 WIB

Puing Perahu Nelayan yang Dibakar Tentara PNG Ditemukan

Laut (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim SAR menemukan puing-puing yang diduga berasal dari perahu naas milik para nelayan yang dibakar tentara Papua Nugini, 6 Pebruari lalu, di sekitar perbatasan RI-Papua Nugini, Senin (10/2). Komandan Lantamal XI Merauke Brigjen TNI (Marinir) Buyung Lalana mengakui tim SAR menemukan pengeras suara yang berasal dari perahu dan sobekan celana jeans yang diduga milik korban.

Dia mengatakan dengan adanya temuan tersebut tim SAR akan lebih memfokuskan pencarian lima nelayan berasal dari Merauke itu, di sekitar TKP, yakni di perairan perbatasan RI-PNG. "Kami akan lebih mengfokuskan pencarian di perairan sekitar RI-PNG," katanya.

Buyung mengatakan bahwa berdasarkan informasi nelayan yang selamat, empat di antara lima nelayan tidak mahir berenang. Pencarian masih terus dilakukan dengan dibantu warga, termasuk lima nelayan yang selamat, karena berhasil berenang hingga pos perbatasan milik TNI-AL di Torasi.

Seorang nelayan yang selamat, Anthonius Basik mengaku bahwa dirinya bersama sembilan nelayan yang merupakan warga Lampu Satu, Merauke, 6 Pebruari 2014 ke kampung Kanawa, Papua Nugini, untuk membeli teripang dan perut ikan dari masyarakat setempat. Namun, mereka tertangkap tentara PNG yang menggunakan tiga spead boad sehingga dikejar.

Satu mesin perahu motor mati sehingga mereka ditangkap tentara PNG.Saat ditangkap, berbagai barang milik mereka, yakni uang sebesar 160.000 kina atau sekitar Rp 750 juta (satu kina sama dengan Rp 4.700), rokok, dan 1.400 liter besin diambil tentara PNG.

Sedangkan perahu motor dibakar."Kami disuruh melompat dan berenang oleh tentara PNG, kemudian perahu kami dibakar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement