REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jalan rusak di Kota Depok hampir 10 persen dari 476,15 kilometer panjang jalan. ''Jalan rusak parah karena setiap hari digenangi air hujan. Dan, kondisi itu pula yang menghambat proses perbaikan jalan,'' ujar Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Depok, Mochamad Arifudin, Senin (10/2).
Faktor cuaca, yakni hujan yang masih terus mengguyur menyebabkan terkendalanya perbaikan jalan rusak. ''Pemkot Depok sudah menyiapkan dana sebesar Rp 413 miliar dari APBD untuk perbaikan infrastruktur jalan tahun ini. Pemkot Depok juga telah mengalokasikan dana perawatan jalan sebesar kurang lebih Rp 4 miliar yang nantinya di sebar di 11 kecamatan,'' tutur Arifudin.
Menurut Arifudin, anggaran perawatan jalan untuk masing-masing kecamatan kurang lebih Rp 300-400 juta per tahun. Saat ini pihaknya terus melakukan inventarisir terhadap jalan-jalan yang rusak. Namun begitu, bahwa sudah ada laporan yang diterima bahwa kondisi Jalan Juanda kini dalam keadaan rusak parah. ''Memang di Juanda infonya sebagian rusak, namun bukan kami tidak mau cepat-cepat tangani, melainkan kondisi cuaca saat ini tidak memungkinkan untuk kami perbaiki,'' terangnya.
Perbaikan jalan, lanjut Arifudin, akan segera dilakukan jika cuaca di Kota Depok sudah bersahabat. Pasalnya jika dipaksakan, aspal yang dikemudian ditabur dan dipadatkan, nantinya akan rontok kembali jika tersiram hujan
Berdasarkan pemantauan Republika, jalan rusak cukup parah tampak di sepanjang Jalan Juanda, jalan di perbatasan Depok dan Jakarta persisnya di bawah jembatan layang Universitas Indonesia (UI). Beberapa tempat lainnya, jalan rusak ada di jalan raya Bogor-Jakarta, jalan di Kalimulya, jalan di kompleks perumahan Grand Depok City (GDC), Jalan KSU, jalan di pertigaan di Depok II Tengah di jalan Tole Iskandar dan di beberapa titik sepanjang Jalan Raya Sawangan.