Senin 10 Feb 2014 16:01 WIB

Pemerintah Kumpulkan Data Soal Pembakaran Kapal Nelayan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Papua Nugini
Foto: .
Papua Nugini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah belum mau berkomentar panjang mengenai pembakaran kapal nelayan oleh tentara Papua Nugini (PNG) akhir pekan lalu. Data-data mengenai informasi tersebut masih dikumpulkan.

“Kita sedang mengumpulkan data secara utuh. Kita tidak bisa mendapatkan informasi setengah-setengah,” kata staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah, Senin (10/2). Ia mengatakan dengan data yang lebih lengkap, pemerintah baru bisa bertindak. Utamanya, meminta penjelasan kepada pemerintah Papua Nugini terkait pembakaran kapal nelayan milik masyarakat asal Merauke.

“Kita coba mengumpulkan data secara utuh supaya nantinya bisa bisa diminta penjelasan resmi dari pihak Papua Nugini atas apa yang terjadi,” katanya.

Ia mengatakan hubungan bilateral Indonesia dengan Papua Nugini sebenarnya sangatlah baik. Termasuk saling memahami luasnya daerah perbatasan kedua negara.  “Kedua negara sangat memahami sebagai negara tetangga bisa saja kerap terjadi insiden-insiden terkait perbatasan,” katanya.

Sebelumnya, dikabarkan kapal nelayan Indonesia asal Merauke yang sedang mencari ikan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini (PNG) dikejutkan dengan penggeledahan tiba-tiba oleh tentara Papua Nugini. Kapal mereka pun dibakar dan para nelayan dipaksa berenang kembali ke Indonesia. Dari 10 nelayan, hanya lima orang yang kembali dan ditemukan oleh marinir TNI di pos terdepan paling timur Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement