REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU- Para pedagang makanan dan kerajinan khas Bengkulu meraup rejeki dari perhelatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 dengan peningkatan omset 200 persen.
"Selama HPN di Kota Bengkulu, penjualan kami meningkat hingga 200 persen," kata Yeni, pemilik toko "Sari Rasa" di Kelurahan Anggut, yang merupakan pusat oleh-oleh khas kota itu, di Bengkulu, Senin (10/2).
Dia mengatakan, sebagian besar pembeli adalah para insan pers dari berbagai daerah yang mengikuti HPN di Bengkulu. Sejumlah produk yang paling diminati antara lain makanan khas Bengkulu yakni kue tat dan lempuk durian, serta kopi asli Bengkulu. "Ada dua jenis kopi yang paling diminati dan penjualannya meningkat drastis," ujarnya.
Penyelenggaraan acara berskala nasional di daerah ini selalu memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan pedagang. Kegiatan HPN, termasuk memberikan rejeki pada masyarakat dan memberi dampak positif pada perekonomian daerah.
"Sebagian besar untuk oleh-oleh peserta HPN yang akan dibawa kembali ke daerah mereka," katanya.
Selama perhelatan HPN yang rangkaiannya sudah dimulai sejak 1 Februari hingga 10 Februari 2014, pedagang tidak meningkatkan harga jual produk. Makanan khas lempuk durian tetap dijual dengan harga Rp70 ribu per kilogram dimana harga tersebut sudah bertahan dalam dua tahun terakhir.
Selain lempuk durian, makanan khas Bengkulu lainnya seperti kue tat, perut punai dan manisan terong dan manisan lainnya juga banyak diborong pembeli. Ikan laut yang digoreng kering dengan tepung, juga yang digoreng sambal cabai juga banyak dibeli. Minuman dari sari jeruk kalamansi yang sudah dikemas bagus juga banyak disukai untuk menjadi oleh-oleh.