Senin 10 Feb 2014 06:56 WIB

Waspada, 29 Rumah di Kampung Gombong Terancam Longsor

Lokasi tanah longsor terjadi di Jalan Pulo Besar III, Sunter Jaya, Jakarta Utara, Jumat (17/1).  (Republika/Rakhmawaty La
Lokasi tanah longsor terjadi di Jalan Pulo Besar III, Sunter Jaya, Jakarta Utara, Jumat (17/1). (Republika/Rakhmawaty La

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, kembali akan menggelar rapat final penetapan jumlah unit hunian sementara yang akan ditempati oleh warga Kampung Gombong, Desa Cibadak, Sukamakmur pascalongsor dan pergerakan tanah. Dari 160 kepala keluarga yang terkena dampak longsor, ada sekitar 29 unit rumah berada posisi terancam.

"Hari ini rapat dengan unit terkait, termasuk camat, dan kepala desa guna memastikan jumlah unit yang akan dibangun dalam hunian sementara ini," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Makmur Rojak, saat dihubungi Antara, di Bogor, Senin

(10/2).

Makmur mengatakan rapat terakhir ini untuk memastikan jumlah unit hunian sementara yang akan dibangun. Karena sampai saat ini berapa jumlah unit yang akan dibangun masih menjadi keraguan untuk memastikan seluruh warga tertampung dan mencukupi. "Kami sudah mengakomodir untuk 160 unit kepala keluarga, sesuai dengan seluruh jumlah yang terkena bencana. Karena dari 160 kepala keluarga itu, terbagi-bagi ada yang rusak berat-rusak ringan dan terancam," ujarnya.

Menurut Makmur, pemilik rumah masih bertahan di rumah masing-masing karena kondisi rumah dalam keadaan layak huni. Namun, lanjut Makmur, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral setempat menetapkan kawasan rumah yang terancam masuk dalam zona bahaya sehingga warga dihimbau mengungsi di hunian sementara. "Tapi warga memilih tetap di rumahnya, karena mereka merasa lebih aman dan nyaman dari pada di hunian sementara," ujar Makmur.

Makmur menyatakan, persoalan tersebut yang akan ditetapkan di rapat Senin ini dengan seluruh tim penanggulangan bencana. Sehingga proses pembangunan hunian sementara bagi 591 warga Sukamakmur dapat segera dilakukan sesuai instruksi Bupati Bogor, Rachmat Yasin yang memintas bulan April warga sudah menempati hunian sementara.

Makmur menambahkan, selain jumlah unit. Rencana pembangunan fasilitas umum, MCK, sekolah darurat, fasilitas keagamaan telah siap untuk dibangun. Namun pembangunan tertahan karena belum diperoleh angka pasti jumlah unit yang akan dikerjakan.

Hunian sementara untuk warga Kampung Gombong, Desa Cibadak Kecamatan Sukamakmur ini berada di luar kampung masih dalam satu desa. Dengan mengambil lapangan bola sebagai tempat hunian sementara yang dibangun dengan luas kurang lebih 1,5 hektare milik Kepala Desa Cibadak.

Longsor dan pergeseran tanah di Kampung Gombong, RT 2/RW3 Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur terjadi sejak Kamis (23/1) lalu. Sebanyak 66 rumah rusak berat rata dengan tanah, 65 rusak sedang, dan 29 terancam. Sebanyak 160 kepala keluarga dengan 591 jiwa mengungsi.

Sejak awal terjadi longsor besar, hampir setiap hari pergerakan tanah terus terjadi. Rumah yang tadinya hanya retak-retak berangsung roboh, dan akses jalanpun tertutup. Hingga kini pergerakan tanah juga masih terjadi terutama saat hujan turun.

Warga juga masih menempati tempat-tempat pengungsian yang tersebar di delapan desa ada yang di rumah saudara dan fasilitas umum.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement