REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang, Jawa Barat, menganggarkan Rp 13 miliar untuk listrik keluarga miskin atau akrab dikenal listrik desa. Anggaran tersebut, dialokasikan untuk 10 ribu kepala keluarga (KK). Sampai tahun ini, jumlah keluarga yang belum menikmati listrik di wilayah tersebut mencapai 30 ribu lagi.
Kepala Dinas Peridunstrian Perdagangan Energi dan Pertambangan Kabupaten Karawang, Hanafi, mengatakan, anggaran yang dialokasikan 2014 ini merupakan yang terbesar sejak lima tahun terakhir. Biasanya, dalam setahun alokasi untuk program listrik desa tak jauh dari Rp 1,3 miliar. Atau hanya untuk 1.000 kepala keluarga.
"Tapi, tahun ini anggaran dari APBD kabupaten meningkat signifikan," ujar Hanafi kepada Republika, Ahad (9/2).
Selain dari APBD kabupaten, lanjut dia, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan lisdes untuk Karawang. Bantuan lisdes provinsi, diperuntukan bagi 3.160 kepala keluarga. Khusus untuk bantuan provinsi ini, rencananya pemasangan listriknya akan difokuskan di tiga kecamatan. Yaitu, Pangkalan, Tegalwaru dan Pakisjaya.
Sedangkan, program lisdes yang dibiayai APBD kabupaten, akan diperuntukan bagi kepala keluarga miskin yang tersebar di 27 kecamatan. Sebab, anggaran yang dialokasikan kabupaten jauh lebih besar dari provinsi. Maka, alokasi itu untuk men-cover masyarakat yang lebih luas lagi. Yakni, di 27 kecamatan yang ada.
Hanafi mengaku, berdasarkan catatan yang ada di pihaknya, keluarga miskin yang belum menikmati listrik mencapai 30 ribu. Akan tetapi, data tersebut bisa berubah. Sebab, setiap tahunnya ada saja penambahan rumah. Terutama, rumah gakin.
"Jadi, kalau sekarang datanya 30 ribu lagi. Dua atu tiga tahun nanti data tersebut akan nambah," ujarnya.