REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sikap pemerintah Singapura membatalkan undangannya untuk Wakil Menteri Pertahanan Indonesia dan 100 delegasi Indonesia ke Singapore Airshow, diharapkan tidak memengaruhi kebijakan Indonesia dalam penamaan Kapal Republik Indonesia (KRI) Usman Harun.
Tindakan Singapura tersebut justru dinilai memicu keretakan kedua negara. Indonesia bisa bersikap tegas dengan menarik duta besarnya dari Singapura jika diperlukan.
Pengamat Hukum Internasional Hikmahanto Juwana mengatakan, sikap pemerintah Singapura yang tiba-tiba membatalkan undangan untuk delegasi Indonesia dinilai sebagai sikap yang tidak tepat. Hal tersebut menurutnya dapat memicu keretakan antara kedua negara. "Ini tentu tidak baik dalam konteks ASEAN," ujarnya pada Republika, Ahad (9/20).
Hikmahanto menambahkan, hubungan Indonesia dengan Singapura di level pemerintahan saat ini tengah mengalami ketegangan. Ada kemungkinan Pemerintah Singapura akan menarik duta besar mereka di Jakarta sebagai bentuk protes lebih keras. Tapi bukan berarti Pemerintah Indonesia tak bisa mengambil langkah serupa.
Bahkan menurutnya, Indonesia bisa memanggil duta besarnya di Singapura lebih dalu. Ini dapat dilakukan sebagai aksi protes atas campur tangan Singapura terhadap masalah internal Indonesia.