REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jalan berlubang di Kabupaten Sleman meningkat selama musim hujan ini. Peningkatan jumlah jalan berlubang mencapai 100 persen dibandingkan sebelum musim hujan tiba.
Lubang dapat ditemui dari Jalan Kabupaten hingga Jalan Godean. Lubang terutama terjadi karena aspal tergerus air hujan. "Jalan berlubang naik dua kali lipat," ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Mirza Anfansuri, akhir pekan lalu.
Mirza mengakui lubang dapat ditemui di hampir semua jalan yang masuk jalan kabupaten. Namun, kerusakan yang disebabkan air hujan dinilai belum parah. "Jalan rusak tidak besar, tapi memang jalan yang kemarin tidak ada lubang sekarang ada 4-5 lubang," ungkapnya.
Perbaikan jalan berlubang telah masuk dalam agenda rutin DPU. Mirza mengaku tiap tahun sudah menganggarkan penambalan jalan berlubang. Kondisi tersebut dinilai selalu terulang sepanjang musim hujan.
Jalan berlubang tersebut dikhawatirkan dapat memicu kecelakaan lalu lintas. Namun, Mirza mengungkapkan belum ada laporan kecelakaan karena jalan berlubang.
Selain hujan, sejumlah jalan di Sleman berlubang karena penggalian kabel optik. Penggalian tersebut dinilai tidak bermasalah untuk pengguna jalan. Sisa tanah di sisi kanan dan kiri jalan dinilai masih layak untuk lalu lintas.
Sementara itu, perbaikan jalan rusak di jalur evakuasi Gunung Merapi akan segera dilelang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengatakan lelang akan dilakukan antara Februari-Maret 2014. "Persiapan untuk lelang sudah kami lakukan,"ujarnya.
Perbaikan jalur evakuasi akan menggunakan dana sebesar Rp37 miliar. Namun, dana tersebut juga akan dipakai untuk pengadaan sapi perah bagi warga Cangkringan.