Jumat 07 Feb 2014 23:40 WIB

Kriminal Bersenjata Ancam Warga Puncak Jaya

Pos Merah Putih di Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua.
Foto: Antara/Andhika Wahyu
Pos Merah Putih di Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pujdo, mengatakan warga Kampung Kurilik, Kabupaten Puncak Jaya, diancam oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah itu.

"Warga masyarakat Kampung Kurilik, Distrik Mulia, diintimidasi jika tidak mengikuti kemauan atau bergabung dengan KKB," kata Kabid Humas Sulistyo Pudjo di Jayapura, Papua, Jumat.

Ia mengatakan akibat dari penolakan warga masyarakat di kampung itu, KKB wilayah Yambi yang diketahui pimpinan LT membakar honay atau rumah adat warga hingga rata dengan tanah pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIT.

Warga masyarakat melaporkan hal itu ke Polres setempat. "Brimob serta dibantu TNI dengan sekitar 40 prsonel, ditambah dengan warga masyarakat yang datang melapor pada pukul 08.20 WIT menuju ke TKP yang dipimpin langsung oleh Kapolres Puncak Jaya AKBP Marselis dengan menggunakan lima kendaraan roda empat," katanya.

Sesampai dekat pos Kurilik sekitar pukul 10.30 WIT, rombongan ditembak oleh KKB sehingga terjadi baku tembak dari pukul 10.30 WIT sampai dengan 11.30 WIT. Dari pihak Polri dan TNI atau masyarakat yang ikut serta tidak terdapat korban jiwa.

''Sedangkan, korban dari pihak lawan belum diketahui," katanya.

Kabid Humas mengatakan honay atau rumah masyarakat yang dibakar oleh KKB wilayah Yambi habis, rata dengan tanah. Sementara, kerusakan pada mobil yang digunakan yakni kaca depan tertembus peluru.

Dari beberapa saksi diperoleh informasi bahwa yang membakar adalah LM yang diperintahkan oleh LT.

"Masyarakat Puncak Jaya mengutuk kelompok KKB pimpinan LT yang melakukan teror secara sistematis kepada masyarakat agar mendukung kegiatannya dengan ancaman harta benda ataupun nyawa," katanya.

Perwira melati tiga itu mengatakan dari kejadian itu terbukti bahwa memang KKB benar-benar menjadi ancaman laten bagi rakyat dan pembangunan di wilayah itu. Karena proses pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini oleh gubernur, bupati dan perangkatnya sengaja disabotase, baik di darat dan di udara.

"Oleh karenanya, TNI/Polri berterima kasih kepada masyarakat maupun aparat pemerintah yang selalu setia memberikan informasi tentang keberadaan KKB di wilayah Puncak Jaya khususnya, maupun wilayah lain di Papua,'' katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement