Jumat 07 Feb 2014 06:42 WIB

Jalinsum Rusak, Pemalak Sopir Truk Marak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi).
Foto: Republika/Maspril Aries
Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dampak dari ambrolnya jalan lintas Sumatra (jalinsum) di KM 82-83 Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, membuat aksi pemalak sopir truk barang kian marak. Pemalak ini meresahkan sopir truk yang melintas di jalinsum.

Aksi pemalakan sopir truk barang ini terjadi di jalur alternatif Simpang Gayam-Ketapang. Pemalak tak segan-segan meminta uang kepada sopir baik dari arah keluar Pelabuhan Bakauheni, maupun dari Bandar Lampung atau jalan lintas pantai timur (jalinpantim).

Beberapa sopir truk barang, Kamis (6/2), kepada ROL menuturkan pemalak mengaku warga setempat, namun kenyataannya mereka bukan sekitar. "Ini kesempatan mereka (preman) saja mencari duit mudah, karena truk lewat sana banyak," kata Susanto, sopir truk asal Bandung.

Kejadian pemalakan ini terjadi sejak jalinsum ditutup bagi truk barang dan bus penumpang, karena jalan ambles, awal Februari lalu. Menurut dia, pemalak meminta uang berkisar Rp 2.000 hingga Rp 5.000 sekali lewat. Alasannya, untuk keamanan truk dan jalan.

Kepada wartawan, Kapolres Lampung Selatan AKBP Bayu Aji, berjanji menindak tegas pelaku pemalakan sopir truk barang di Simpang Gayam-Ketapang. Ia sudah memerintahkan untuk menempatkan personel polisi di kawasan tersebut satu peleton.

Aparat polres di lapangan, akan bekerja sama dengan pihak TNI, untuk mengamankan arus lalu lintas di jalur alternatif Simpang Gayam-Ketapang, karena dinilai sudah meresahkan sOpir truk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement