REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA - - Kapolda Kalimantan Tengah Brigjen Pol Bambang Hermanu menyebutkan tiga daerah di wilayah setempat rawan terjadi konflik saat proses maupun setelah pemilihan umum tahun 2014.
Ketiga daerah itu, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat, kata Kapolda Kalteng usai menyaksikan simulasi pengamanan pemilu di Palangka Raya, Kamis (5/2). "Saya memberikan perhatian khusus kepada tiga daerah itu dan mempersiapkan anggota Polda Kalteng membantu polres setempat mengamankannya," kata Hermanu.
Selain memberikan perhatian khusus kepada tiga daerah tersebut, Polda Kalteng juga menjalin kerjasama melalui memorandum of understanding (MoU) kepada Pemerintah, TNI dan organisasi kemasyarakatan setempat.
Kapolda Kalteng mengatakan penandatanganan MoU juga dilakukan dengan penyelenggara serta peserta Pemilu. Mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu dan seluruh Partai Politik. "Inti MoU itu sama-sama menjaga ketertiban dan kelancaran terselenggaranya Pemilu 2014. Bahkan bersama-sama mengajak masyarakat agar menggunakan hak suaranya," kata Hermanu.
Kapolda Kalteng mengatakan mengenai aksi mengantisipasi apabila terjadi demonstrasi terhadap hasil pemilu, maka upaya yang dilakukan terlebih dahulu persuasif.
Apabila persuasif belum mampu meredakan gejolak, lanjut dia, maka aparat akan bertindak sesuai peraturan perundang-undangan untuk mengantisipasi terjadinya konflik yang membahayakan keamanan Kalteng.
"Tapi, sejauh ini kami melihat kondisi Kalteng kondusif dan terkendali serta tidak ada permasalahan yang mengganggu ketenteraman. Kami berharap pemilu 9 April 2014 bisa berjalan dengan lancar. Terpenting, Jangan Golput," demikian Hermanu.