REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan pendataan terkait lahan yang gagal panen atau puso. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Anggoro, mengatakan hingga kemarin dilaporkan sekitar 359 ribu hektare (ha) lahan rusak akibat banjir.
Sampai tanggal 16 Januari jumlah lahan yang rusak mencapai sekitar 333 ribu ha. Dari jumlah tersebut, total lahan yang puso sebanyak 40 ribu ha. Jumlah ini masih lebih rendah dari puso tahun lalu seluas 130 ribu ha.
"Itu termasuk gangguan organisme penggangu tanaman," ujar Anggoro ditemui di kompleks DPR RI, Selasa (4/2).
Jumlah lahan yang puso dikatakan kurang dari 1 persen dibandingkan total lahan pertanian yang ada. Selain padi, banjir juga menyebabkan kerusakan di lahan penanaman jagung dan kedelai.