Selasa 04 Feb 2014 19:43 WIB

Ada Ekses Negatif Dibalik Banyaknya Bantuan ke Sinabung

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Nidia Zuraya
Erupsi Gunung Sinabung
Foto: AP Photo
Erupsi Gunung Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya bantuan yang mengalir bagi para pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatra Utara (Sumut) dinilai memilki ekses negatif. Disebutkan, berdasar laporan Pemerintah Daerah (Pemda) disinyalir para pengungsi khususnya anak-anak menadi malas untuk belajar.

 

Hal tersebut terjadi akibat para pengungsi yang telah mulai meinggalkan rumah sejak tahun lalu mengalami ketergantungan pada bantuan. Sehingga dikhawatirkan sisi pendidikan para pengungsi dapat menurun selain juga masih mengalami trauma bencana.

 

Untuk mengatasi hal ini, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mereka bersama sejumlah organisasi peduli bencana akan menyediakan lahan bagi para pengungsi anak untuk menimba ilmu. “BNPB bersama dengan USU, dan Unimed akan menyewa rumah untuk memberikan bimbingan belajar bagi anak-anak,” kata ketua BNPB Syamsul Maarif di Jakarta Selasa (4/2).

 

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) mengatakan hal serupa terkait pentingnya memperhatikan para pengungsi anak. Menurut Koordinator Lapangan PMI di Tanah Karo, Junaedi sejumlah anggota dibentuk ke dalam sebuah tim untuk melakukan penanganan khusus kepada para pengungsi anak.

Mereka, kata dia, melaklukan kunjungan ke 43 titik pengungsian untuk menemui anak-anak dari 9.915 kepala keluarga. Di sana, para pembimbing mental ini melakukan sejumlah kegiatan guna menyembuhkan trauma anak-anak akan bencana alam.

“Di lokasi tim melakukan konseling dan games, tujuannya untuk memberikan healing trauma,” ujar Junaedi kepada ROL, Selasa (4/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement