Selasa 04 Feb 2014 16:49 WIB

Bupati Bogor Sebut Warganya Tidak Butuh Vila

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: Citra Listya Rini
  Sebuah alat berat yang sedang melakukan pembongkaran villa liar di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jabar, Senin (25/11).  (Antara//Jafkhairi)
Sebuah alat berat yang sedang melakukan pembongkaran villa liar di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jabar, Senin (25/11). (Antara//Jafkhairi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Bogor Rachmat Yasin menyebut warga Kabupaten Bogor tak butuh Villa. Hal itu dia katakan di depan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sesaat sebelum menanam pohon di Telaga Saat, Perkebunan Teh Ciliwung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).

"Beginilah keseharian orang Bogor, Mas Jokowi, dingin banyak kabut. Dengan suasana seperti ini rakyat Bogor sebenarnya tidak butuh villa. Kalau ada villa dibangun itu punya orang luar Bogor," kata dia yang mengenakan jaket hijau. 

Rachmat mengatakan hal tersebut sebab ia tak mau disalahkan atas banjir yang melanda Jakarta. Selama ini, kata dia, banyak pihak yang menyebut bencana banjir Jakarta akibat banjir kiriman dari Bogor.

Padahal, menurutnya, yang menyebabkan banjir itu orang Jakarta juga. Karena merekalah yang membangun villa-villa penginapan di daerah resapan air.

Karena tak mau terus-terusan disebut sebagai penyebab banjir, Pemerintah Kabupaten Bogor terus melakukan penertiban villa liar yang menempati area terbuka hijau. Rachmat menyebut bulan ini ada 93 villa liar yang akan ditertibkan oleh Satpol PP. 

"Kalau tidak ingin Jakarta banjir, masyarakat juga harus mencintai Bogor sebagai hulu. Karena Bogor punya peran strategis sebagai solusi banjir," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement