Selasa 04 Feb 2014 12:53 WIB

Wakil Dubes RI untuk Brunei Kecopetan, Ini Jawaban Pihak Bandara

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Endah Hapsari
Penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta/ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Wakil Duta Besar (Dubes) RI untuk Brunei Darussalam Ahmad Nasri Abdulah Latif (41 tahun) kehilangan tas saat berada di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ahad, (2/2).

General Affair Bandara Soekarno Hatta, Yudis Tiawan mengaku, pihaknya sudah maksimal dalam pengamanan. ''Kita sudah maksimal,'' kata dia, Selasa (4/2).

Ia mengatakan, persoalannya adalah setiap kejahatan bisa terjadi di mana saja. Seketat apapun pengamanan tidak akan berdampak banyak jika dari pihak individu tidak waspada terhadap barangnya.

Ia mengaku, banyak barang yang tertinggal di bandara selama berjam-jam dan tidak hilang. Barang tersebut pun kembali ke pemiliknya tanpa kurang apapun. Tapi ada juga, barang yang ketinggalan baru 10 menit sudah lenyap.

Pihak bandara mengaku sudah melakukan pengamanan sesuai prosedur dengan menempatkan sejumlah sekuriti di setiap sudut Bandara Soekarno Hatta. ''Nah kita kan sudah sesuai prosedur, sekarang jangan mengandalkan orang lain untuk semua-semuanya,'' kata Yudis.

Yudis mengatakan, Angkasa Pura hanya fokus kepada pengamanan penerbangan seperti tidak masuknya barang berbahaya ke dalam pesawat. Sementara, untuk ruang tunggu (area umum) itu menjadi tanggung jawab polisi. 

Ahmad Nasri diketahui kehilangan barang berupa tas warna hitam berisi uang tunai senilai 20.030 dolar AS, Rp 400 ribu dan telepon selular Galaxy Note 8 sekitar pukul 13.45 WIB. Yudis mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Polres Bandara dengan memberikan rekaman CCTV. ''Sudah kita berikan rekaman CCTV di terminal 2 Internasional kepada polisi, sedang dipelajari,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement