Senin 03 Feb 2014 14:10 WIB

Walau Gita Mundur, Gerindra Tetap Minta Beras Ilegal Dituntaskan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (kanan), dan Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (kanan), dan Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra tetap mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan persoalan impor beras yang diduga ilegal asal Vietnam. Gerindra menilai mundurnya Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan jangan sampai memperlambat penyelesaian persoalan impor beras.

“Permasalahan beras impor ini jangan sampai dilupakan oleh Pemerintah. Pengunduran diri Gita Wirjawan bukanlah suatu penyelesaian masalah," kata Ketua Umum Gerindra Suhardi, dalam keterangan persnya, Senin (3/2). Menurut dia, pemerintah harus tetap fokus untuk segera menyelesaikan persoalan impor beras dari Vietnam itu.

Sebelumnya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan merilis data importasi beras dari Vietnam sebanyak 83 kali yang dilakukan 58 importir.

Diduga beras yang masuk tidak sesuai dengan izin yang dikeluarkan kementerian terkait. Karena di pasaran ternyata beredar beras jenis medium. Sementara Kemendag menyebut hanya mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk beras khusus kualitas premium. Kementerian Pertanian pun menyangkal telah merekomendasikan impor beras medium.

Menurut Suhardi, sudah saatnya kementerian terkait duduk bersama untuk menyelesaikan masalah yang ada. Kemudian, ia mengatakan, mencari solusi terbaik untuk mengatasinya. Sehingga masalah impor beras yang diduga ilegal ini bisa segera diselesaikan. "Jangan sampai kasus ini berlarut-larut karena kurangnya koordinasi dari pemerintah," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement