Ahad 02 Feb 2014 15:52 WIB

Tanaman Cabai Membusuk Akibat Curah Hujan Tinggi

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petani Cabai (ilustrasi)
Foto: informasi-budidaya.blogspot.com
Petani Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Tingginya curah hujan belakangan ini membuat petani menjerit. Penyebabnya, guyuran hujan tanpa henti berdampak buruk terhadap tanaman cabai. Daun tanaman yang memasuki masa pertumbuhan rontok, dan akhirnya membusuk.

Seperti diketahui, curah hujan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, menyebabkan puluhan hektar tanaman cabai di Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, mengalami kerontokan dan membusuk.

Sekitar 200-an petani menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat cuaca buruk ini. ''Ya, namanya kondisi alam siapa yang bisa melawan. Petani bangkrut sudah menjadi risiko,'' kata Atmo Samino (56), petani dari Desa Pagak, Sabtu (1/2).

Sartro Karjan (49), petani lain, juga mengungkap hal serupa. Ia menanam cabe seluas dua hektar. Harapannya, akhir Februai- Maret panen raya. Berhubung tananam cabe 'dihantam' hujan curah tinggi, harapan tersebut menjadi kosong.

Seperti diketahui, hamparan tanaman cabe di sana bila diperhatikan sekilas dari kejauhan tampak hijau royo-royo. Tanaman cabai tampak rimbun, sehat dan menghijau daunnya. Namun, bila didekati dan diperhatikan secara seksama, tanaman cabai dengan luas sekitar 10 hektar ini banyak yang membusuk.

Seorang petani cabai di Desa Pagak, Sriyanto (53) mengungkapkan, akibat dari cuaca buruk 200-an petani menderita kerugian  Rp 10 juta hingga Rp 12 juta.

Petani agar tidak semakin merugi, terpaksa harus mengontrol setiap tanaman cabai untuk memetik cabai yang hampir membusuk. Para petani berharap pemerintah membantu petani cabai. Paling tidak bisa menyelamatkan budidaya tanaman cabai, agar bisa membiayai hidup, kebutuhan untuk anak-anak sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement