Ahad 02 Feb 2014 13:05 WIB

Sinabung Diperkirakan Baru 'Reda' pada Awal Maret 2014

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Joko Sadewo
Warga menyaksikan erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (1/2).  (AP Photo)
Warga menyaksikan erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (1/2). (AP Photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan status Gunung Sinabung pada tingkat Awas baru akan turun pada akhir Februari atau Awal Maret.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan aktifitas gunung tersebut berangsur normal. Namun melihat tren dari waktu erupsinya, mungkin akhir Februaru atau awal Maret.

"Tren erupsi di Sinabung ini hampir sama dengan Gunung Merapi. Dimana, hanya dalam beberapa bulan terjadi erupsi, kemudian jeda 2-4 tahun, lalu kembali erupsi," kata Sutopo usai jumpa pers di kantor BNPN, Ahad (2/2).

Dia mengtakan, Gunung Sinabung tidak melakukan aktifitas erupsi selama 1200 tahun lamanya, kemudian, pada Agustus 2010 baru tercatat kembali meletus. Lalu, terdapat jarak hingga Juni 2013, selang beberapa bulan berhenti dan kembali aktif hingga sekarang.

Namun, berbeda dengan Merapi yang mempunyai jangkauan awan panas hingga puluhan kilometer, Gunung Sinabung mempunyai karakter larva yang kental sehingga, daya jangkau awan hanya di radius 4,5 kilometer. "Kilometer 5 itu sudah kawasan aman. Sebab di kilometer 4,8 terdapat lembah dan aliran sungai yang menahan awan tersebut," ujar dia.

Sebelumnya, muntahan awan panas Gunung Sinabung di Desa Sukameriah menewaskan 15 orang dan 2 lainnya mengalami luka bakar pada Sabtu (1/2). Dari ke-15 korban, 14 di antaranya dinyatakan tewas ditempat, sedangkan 1 merupakan korban luka yang meninggal setelah mendapat perawatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement