Sabtu 01 Feb 2014 11:00 WIB

Perbaikan Tata Ruang Solusi Atasi Banjir

Banjir (ilustrasi)
Foto: TMC
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Solusi yang diperlukan guna mengatasi permasalahan banjir yang terjadi baik di wilayah DKI Jakarta maupun daerah-daerah lainnya di ibukota adalah perbaikan tata ruang khususnya dalam hal pembenahan kerusakan pemanfaatan sungai.

Penanganan banjir dari segi penataan ruang merupakan langkah preventif jangka panjang yang merupakan aksi pencegahan bencana, kata Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Basoeki Hadimoeljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Basoeki Hadimoeljono, pihaknya fokus guna membenahi kerusakan pemanfaatan sungai dengan konsep untuk kenyamanan hidup ke depannya.

Ia memaparkan, salah satu pembenahan yang dilakukan oleh Ditjen Penataan Ruang adalah dengan melakukan Audit Jabodetabekpunjur (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur).

Terdapat 788 titik lokasi penyalahgunaan pemanfaatan ruang, ada 14 titik yang baru di verifikasi, ujarnya.

Sedangkan untuk penertiban vila yang dibangun di tanah negara di Bogor, ujar dia, pada tahun 2013 telah ada sekitar 240 vila telah ditertibkan. Sementara untuk tahun 2014 ini, pihaknya menyatakan memiliki target sekitar 800 vila yang akan ditertibkan.

Sebelumnya, pengamat tata ruang perkotaan Edward Sihombing menilai bencana banjir yang terus melanda Jakarta setiap musim hujan merupakan persoalan kompleks akibat kekeliruan dalam pengelolaan tata ruang dan tata bangunan yang sudah berlangsung lama.

Banjir di Jakarta, akar persoalannya adalah kekeliruan pengelolaan tata ruang yang sudah kompleks, kata Edward Sihombing, di Jakarta, Rabu (22/1).

Edward mengatakan, untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta, maka Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo harus berani bekerja keras dengan melakukan pembenahan tata ruang secara komprehensif.

Setali tiga uang, pihak Polda Metro Jaya menganggap perencanaan pembenahan tata ruang dan kota yang lemah menyebabkan terjadi kemacetan lalulintas di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Kemacetan ini karena tidak ada 'blue print' (cetak biru) guna mengatasi kemacetan," kata Wakil Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Sambodo.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement