Jumat 31 Jan 2014 20:55 WIB

Banyak Rongga Udara di Tol Cipularang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Joko Sadewo
Pemberlakuan kontraflow, akibat ruas jalan yang amblas di jalan tol Cipularang, Ahad (26/1). (Republika/Yogi Ardhi)
Pemberlakuan kontraflow, akibat ruas jalan yang amblas di jalan tol Cipularang, Ahad (26/1). (Republika/Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- PT Jasa Marga menggunakan teknologi uretek untuk menambal lapisan jalan di KM 72+800, Purwakarta, Jawa Barat.

Langkah ini dilakukan karena di sekitar lokasi jalan yang amblas, terjadi rongga udara di bawah lapisan aspal. Supaya, tak menimbulkan kecelakaan, rongga tersebut perlu ditutup.

Direktur Operasional PT Jasa Marga, Hasanudin, mengatakan, teknologi uretek adalah proses penginjeksian cairan kimia ke rongga lapisan bawah aspal tersebut. Setelah disuntikan, cairan itu akan memadatkan tanah. Sehingga, rongga dengan diameter antara 30-40 cm ini bisa tertutup rapat. "Bila tidak diinjeksi, rongga tersebut bisa membahayakan pengguna jalan," ujarnya, Jumat (31/1).

Menurut Hasanudin, rongga yang telah diinjeksi tersebut, posisinya di sekitar lajur satu dan lajur dua. Namun, tak menutup kemungkinan ada rongga lain di antara lajur dua dengan jalur B dari Bandung menuju Jakarta.

Karena itu, penanganan rongga tersebut diprioritaskan. Apalagi, sebelum diinjeksi, rongga-rongga tersebut ada di sekitar beton penyangga jalan. Sehingga, konstruksi beton itu menggantung.

Cairan kimia ini, lanjut Hasan, bisa memadatkan tanah. Dengan begitu, rongga yang menganga itu bisa menutup. Dengan teknologi ini, diharapkan lajur dua di jalur Jakarta menuju Bandung bisa terbebas dari kepungan rongga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement