REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, mencatat sekitar 1.000 hektare lahan tanaman jagung dan padi di daerah itu terancam puso.
"Ancaman gagal panen tersebut karena kurangnya curah hujan di wilayah itu. Tim kami melakukan pentauan ke seluruh daerah itu dan mencatat sekitar 1.000 hektare tanaman jagung dan padi terancam puso," kata Kepala BPBD Manggarai Timur, Fransiskus Petrus Sinta, yang dihubungi dari Kupang, Kamis.
Menurut dia, ancaman puso paling parah terjadi di Kecamatan Borong dan Kota Komba.
"Kedua kecamatan tersebut sama sekali kering kerontang. Wilayah lainnya di Indonesia boleh terjadi hujan dan banjir, namun di kedua kecamatan tersebut sama sekali tidak kebagian hujan," katanya.
"Saya juga tidak tahu kenapa ini terjadi. Hingga saat ini hujan tidak lagi turun di daerah itu, untuk mengairi lahan pertanian yang sedang ditumbuhi padi dan jagung petani," katanya.
Dia mengatakan pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari pemerintah kecamatan setempat sebelum mengambil langkah antisipatif sehubungan dengan ancaman bencana kekeringan itu.