REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Persediaan sejumlah pupuk bersubsidi di Timika, Papua, saat ini kosong. Sedangkan, kapal yang membawa pupuk baru akan datang pada 10 Februari.
Ketua KSU Sari Rasa, Haji Bahroni, kepada Antara di Timika, Kamis mengatakan pupuk bersubsidi jenis Ponska, SP36 dan Petroganik sudah kosong sejak pertengahan Desember 2013.
Ada pun stok pupuk yang masih tersedia yakni NPK Pelangi sebanyak 22 ton, Urea sebanyak 16 ton dan ZA sebanyak 31 ton.
"Kondisi kelangkaan pupuk di Timika sudah berlangsung lebih dari satu bulan sejak pertengahan Desember 2013. Di tingkat petani sama sekali tidak ada pupuk, sehingga mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga tiga kali lipat atau memanfaatkan pupuk kompos kotoran ternak," kata Bahroni.
Kebutuhan pupuk bersubsidi di wilayah Timika dan sekitarnya sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 2014 sebanyak 3.648 ton. Jumlah itu mencakup item pupuk yaitu ZA 328 ton, Ponska 1.266 ton, SP36 394 ton, Petrogranik 1.282 ton, Urea 338 ton, dan NPK 40 ton.
Bahroni berharap pada awal Februari sudah ada pupuk bersubsidi yang tiba dari Timika yang dikirim dari PT Petrokimia Gresik. Kapal Vertikal yang mengangkut pupuk dari Kali Mas Surabaya sudah bertolak ke Timika dan diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Paumako pada 10 Februari.
Kapal tersebut mengangkut sebanyak 20 kontainer pupuk bersubsidi dengan jumlah tonase sebanyak 440 ton. Pupuk bersubsidi yang didatangkan itu mencakup Ponska sebanyak 330 ton, SP36 sebanyak 66 ton dan ZA sebanyak 44 ton.