Kamis 30 Jan 2014 05:52 WIB

11 Sungai Besar Sumbang Banjir di Pantura

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Banjir
Foto: VOA
Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir merendam jalur pantura, baik Indramayu maupun Subang, sepekan terakhir.

Selain akibat curah hujan yang tinggi dan dalam waktu yang lama, banjir juga disumbang sekitar 11 sungai besar yang fungsinya tidak optimal.

Sungai-sungai itu masuk dalam kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Adapun 11 sungai besar itu, yakni sungai Cilalanang, Mangsitan, Menir, Bugel dan Sewo (Indramayu).

Selain itu, sungai Cipunegara, Cigadung, Batang Letik, Batang Gede, Ciasem dan Cimalaya (Subang). Namun dari 11 sungai itu, ada delapan sungai yang kondisinya belum tertangani sama sekali. Sedangkan tiga sungai lainnya, belum tertangani secara optimal.

‘’Untuk mengatasi banjir pantura, dibutuhkan kerja sama semua sektor terkait, termasuk dengan pemerintah daerah,’’ ujar Kepala BBWS Citarum, Adang Syah Ahmad, di sela-sela kunjungan ke lokasi banjir bersama Komisi V DPR RI di Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Rabu (29/1).

Kepala Desa Bugel, Abdul Gani, menjelaskan, desanya selama ini sudah menjadi langganan banjir hampir setiap tahun. Hal itu dikarenakan, secara geografis, desanya paling rendah di antara desa-desa lainnya.

Karena itu, air yang berasal dari 14 desa di sekitarnya, mengalir semua ke Desa Bugel. ‘’Tapi tahun ini banjirnya paling parah, ketinggian banjir lebih dari dua meter,’’ kata Abdul Gani.

Ia mengatakan, selain akibat hujan, banjir juga disebabkan penyempitan sungai Bugel yang melintasi desanya. Sungai Bugel memiliki lebar 15 meter, sedangkan jembatan yang ada di atasnya, hanya selebar tujuh meter.

Akibatnya, saat debit sungai tinggi, airpun meluap merendam pemukiman dan jalur pantura. ‘’Karena ada penyempitan, air sungai tidak bisa terbuang dengan cepat ke laut,’’ jelasnya.

Abdul Gani berharap, penyempitan sungai Bugel dapat segera diatasi. Dengan demikian, kejadian banjir dapat diminimalisasi.

Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umar Hadi, mengungkapkan, pihaknya melibatkan sejumlah kementerian, terutama Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat, untuk penanganan pascabanjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement