REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Petani Kabupaten Karawang, Jawa Barat, resah. Pasalnya, sampai hari ini sawah mereka masih tergenang banjir. Dengan kondisi ini, petani terancam harus tanam ulang. Akan tetapi, petani sudah tak punya modal lagi. Bantuan dari pemerintah juga tak kunjung datang. Sehingga, para petani ini terancam terjerat utang pada rentenir.
"Kepada siapa kami harus mengadu. Meskipun sawah kami sudah tergenang banjir, tapi pemerintah tetap saja berdiam diri," ujar Ijam Sujana, Ketua HKTI Kecamatan Tempuran, Rabu (29/1).
Seperti di Kecamatan Tempuran, ribuan hektare sawah persemaian habis tersapu banjir. Padahal, persemaian itu baru berusia antara lima sampai 20 hari setelah tanam (HST). Dua hari yang lalu, air telah surut. Tapi, hari ini air kembali naik. Karena, itu petani kembali kebingungan dengan kondisi ini.
"Kedepan, jika air surut kami harus tanam ulang. Tapi, siapa yang bersedia menyediakan dana cepat tanpa ribet dengan persyaratan. Pasti yang bisa menjawabnya rentenir. Jadi, nanti kami akan kembali terjerat lilitan rentenir," ujarnya.