REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hujan lebat yang mengguyur Bekasi pada Selasa (28/1) melumpuhkan aktifitas masyarakat. Banjir yang merendam sejumlah perumahan, mengakibatkan kondisi lalu lintas di beberapa ruas jalan tersendat hingga waktu lama.
Seorang pengdara motor, Vicky (26) mengatakan, jalur yang seharusnya dapat ditempuh sekitar 5 menit perjalanan sepeda motor, justru menghabiskan waktu 1 jam. Menurut dia, antrean sudah terjadi di Jalan Pondok Timur hingga masuk Pintu Tol Timur Bekasi.
“Saya dari rumah jam 08.00 pagi, itu baru jalan berapa meter keluar komplek perumahan, langsung macet. Antrean cukup panjang sekitar 3 kilometer, dan banyak penumpang angkot yang berhamburan jalan karena kendaraan tidak bergerak,” ujar dia, Rabu (29/1).
Dia menambahkan, kendaraan motor pun tidak bisa mencari jalur tikus lain karena banyak akses jalan ditutup akibat banjir. Bahkan, warga yang tinggal di perumahan Jatimulya dan Pondok Hijau Bekasi, memutar arah dari Pondok Timur.
“Ketika saya mau cari jalan ke Jatimulya, seorang pengatur jalan mengatakan, banjir di sana sudah setinggi dada orang dewasa,” katanya.
Dia mengatakan, dari depan gapura perumahan, kedalaman banjir di Jatimulya dan Pondok Hijau memang tergolong parah, terlebih di kawasan dalam perumahan tersebut. Menurut dia, ketinggian air sudah berkisar 50 – 100 centimeter.
Sedangkan, pengendara mobi, Fanji (25) menambahkan, kondisi keluar tol Cikarang Barat dan Kawasan Industri MM2100 dipadati kendaraan. Antrean panjang terjadi karena lalu lintas keluar jalur tersebut macet.
“Jalan Cikampek relatif lancar, namun saat hendak keluar ke Cikarang barat dan MM2100, macet parah. Saya tidak lewat jalan Cibitung, karena sudah pasti lebih macet, apalagi banyak lubang dan rawan banjir. Tapi hingga Cikarang, ternayata kemacetan masih terjadi,” katanya heran dengan kondisi kelumpuhan Bekasi pagi tadi.