REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Tim gabungan melanjutkan pencarian tujuh korban tanah longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kabupaten Jombang, yang hingga saat ini belum ditemukan.
"Kami sudah mulai pencarian lagi. Tim sudah mulai mencari dibantu dengan alat berat," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Gunadi di Jombang, Rabu.
Ia mengatakan petugas pada pukul 18.00 WIB memang menghentikan pencarian setelah musibah yang terjadi pada Selasa (28/1). Hal itu, katanya, dilakukan karena hujan turun sangat deras.
Pihaknya juga mengantisipasi terdapat korban yang terhanyut di sungai, mengingat rumah korban berada di tepi sungai. Ia berharap, seluruh korban bisa ditemukan.
Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Bencana itu terjadi setelah hujan deras pada Senin (27/1) malam.
Tebing tinggi di belakang rumah warga longsor, menimpa empat rumah warga. Saat itu, pemilik rumah sedang istirahat, sehingga mereka tertimpa tanah longsor. Musibah tanah longsor itu, mengubur 16 warga. Dua orang ditemukan selamat, tujuh orang ditemukan meninggal dunia, sedangkan sisanya masih belum ditemukan.
Warga setempat juga sudah memakamkan tujuh warga yang ditemukan meninggal dunia di tempat pemakaman umum desa setempat. Mereka dimakamkan berdampingan.
Gubernur Jatim Soekarwo juga sudah meninjau lokasi bencana. Gubernur juga memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta yang diberikan kepada lima keluarga yang menjadi korban tanah longsor tersebut.
Dalam proses evakuasi warga tertimbun lainnya, dibantu tim BPBD, TNI, dan warga. Dua ekskavator diturunkan membantu memudahkan proses pencarian.