Rabu 29 Jan 2014 06:54 WIB

Pascabanjir, DBD Mengancam Warga Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Fernan Rahadi
Nyamuk demam berdarah
Nyamuk demam berdarah

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir yang menerjang seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu sepekan terakhir, kini mulai surut. Namun, ancaman penyakit mulai timbul, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD).

''Kami khawatir akan terjadi KLB (kejadian luar biasa) DBD,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dr Dedi Rohendi MARS, Rabu (29/1).

Dedi menjelaskan, banjir yang telah surut, masih meninggalkan genangan-genangan air. Padahal, genangan air merupakan tempat yang cocok bagi nyamuk penyebar DBD, Aedes aegypti, untuk berkembang biak.

Karena itu, lanjut Dedi, ancaman DBD pascabanjir harus diwaspadai dan mendapat perhatian serius. Dia menilai, masalah tersebut sama dengan berbagai masalah infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat banjir. 

Sementara itu, sejumlah warga mengeluhkan banyaknya nyamuk penular DBD pascabanjir. Mereka khawatir terkena DBD, terutama menimpa anak-anak.

''Nyamuk (penyebar) DBD banyak sekali, seperti tidak habis-habis,'' keluh seorang warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Wahyu.

Wahyu khawatir, anak-anaknya yang masih batita akan terserang DBD. Apalagi, nyamuk penyebar DBD banyak berkeliaran pada saat jam bermain anak-anaknya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Rahmahnisa. Dia mengungkapkan, di belakang rumahnya terdapat kebun kosong yang banyak terdapat genangan air pascabanjir.

''Nyamuknya banyak sekali di situ. Saya khawatir anak-anak saya terkena DBD,'' kata Rahmahnisa

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement