REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Seluas 1.197 hektare areal persawahan di Kabupaten Lebak, Banten terancam gagal tanam akibat terendam banjir selama beberapa pekan terakhir terakhir.
"Kami berharap Kementerian Pertanian dapat memberikan bantuan benih kepada petani yang gagal tanam itu," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna, di Lebak, Selasa (28/1).
Ia mengatakan pihaknya telah mengajukan usulan bantuan benih agar petani dapat kembali melaksanakan gerakan tanam.
Sebab tanaman padi yang terendam banjir tersebut mati dan membusuk sehingga petani mengalami gagal tanam. Usulan benih itu ditujukan kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementerain Pertanian di Jakarta.
Berdasarkan data areal persawahan yang mengalami gagal tanam seluas 1.197 hektare tersebar di 37 di delapan kecamatan.
Kedelapan kecamatan itu antara lain adalah Malingping, Wanasalam, Banjarsari, Cibadak, Rangkasbitung, Cimarga, Kalanganyar. "Kami berharap petani dapat bantuan benih sehingga bisa kembali tanam akhir Februari mendatang," katanya.
Menurut dia, selama ini curah hujan relatif tinggi dan ribuan hektare sawah terendam banjir. Untuk itu, pihaknya meminta petani mewaspadai ancaman banjir tersebut. "Kami mengimbau petani jika curah hujan tinggi sebaiknya menunda musim jadwal tanam," ujarnya.
Ia menyebutkan, akibat gagal tanam tentu berdampak terhadap produksi pangan di kabupaten Lebak. Selain itu juga petani mengalami kerugian yang tidak sedikit.
"Kami berharap pengajuan usulan benih kepada Dirjen Tanaman Pangan itu dapat direalisasikan sehingga dapat membantu petani yang mengalami gagal tanam di berbagai wilayah di Kabupaten Lebak," katanya menegaskan.