Selasa 28 Jan 2014 20:08 WIB

ISPA Dominasi Penyakit Diderita Pengungsi

ilustrasi banjir
ilustrasi banjir

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Kesehatan Kota Semarang menyebutkan hingga saat ini infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit dominan yang banyak dikeluhkan para pengungsi korban bencana.

"Kami memiliki banyak posko kesehatan yang tersebar di berbagai daerah bencana di Semarang, seperti posko banjir dan tanah longsor," kata Kepala Dinkes Kota Semarang dr Widoyono di Semarang, Selasa.

Ia menyebutkan posko-posko kesehatan tersebut, saat ini tersebar di tujuh kecamatan, antara lain Tugu, Semarang Utara, Gunungpati, Semarang Timur, Genuk untuk pelayanan kesehatan pengungsi.

Di setiap kecamatan, kata dia, setidaknya didirikan satu hingga tiga posko kesehatan, seperti di Gunungpati yang dilayani satu posko kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sekaran.

"Posko lain, tersebar di beberapa titik, seperti Kelurahan Mangkang Wetan, Mangunharjo, Kuningan, Dadapsari, Bandarharjo, Kaligawe, Tambaklorok, Genuksari. Rata-rata pengungsi korban banjir," katanya.

Ia mengatakan setiap posko kesehatan itu rata-rata didatangi setidaknya 80 pengungsi setiap harinya. Kebanyakan pengunjung posko merupakan kalangan bawah lima tahun (balita) dan lanjut usia (lansia).

"Petugas di posko-posko kami melaporkan dominasi penyakit yang diderita para pengungsi sejauh ini adalah ISPA, seperti penyakit flu, kemudian penyakit-penyakit kulit, gangguan sendi dan otot," katanya.

Ia mengatakan posko-posko yang didirikan itu, bisa saja bertambah jika kelurahan atau kecamatan setempat menghendaki, misalnya posko yang sudah ada tidak sanggup menangani banyaknya pengungsi.

"Setiap posko dijaga oleh dokter, perawat, administrasi, serta sopir dari puskesmas setempat. Jika pun masih kekurangan tenaga, kami bisa mengambilkan tenaga tambahan dari puskesmas lain," katanya.

Widoyono mengaku sempat mengalami kekurangan tenaga kesehatan karena semua petugas puskesmas bersiaga di posko masing-masing, tetapi kendala itu berhasil diatasi dengan mengambil tenaga dari puskesmas lain.

Untuk persediaan obat-obatan, ia memastikan masih dalam stok yang cukup untuk pelayanan kesehatan para pengungsi, seperti obat flu, batuk, vitamin, dan obat kulit yang disediakan dalam stok cukup banyak.

"Anggaran yang dikeluarkan sekarang (2014, red.) memang lebih banyak seiring banyaknya bencana. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena obat, dan sebagainya dalam kondisi aman," kata Widoyono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement