Selasa 28 Jan 2014 14:51 WIB

Bantul Siap Terima Investasi Foxconn

Foxconn Technology Group, a Taiwanese electronics manufacturing company, suspends its investment in Indonesia until the next several months and it demands incentives from Indonesian government. (illustration)
Foto: foxconn.com
Foxconn Technology Group, a Taiwanese electronics manufacturing company, suspends its investment in Indonesia until the next several months and it demands incentives from Indonesian government. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap menerima investasi dari perusahaan manufaktur seluler dan komputer besar asal Taiwan, Foxconn.

"Kebetulan saya kemarin 'nderekke' (mendampingi) Ngarso Dalem (Gubernur DIY) dalam rangka kunjungan balik atas investor Foxconn, intinya kalau itu peluang, kenapa tidak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Riyantono, Selasa.

Menurut dia, pertemuan di Taiwan pekan lalu tersebut sebagai tindak lanjut penjajakan Foxconn yang ingin mengembangkan investasinya di Yogyakarta, Kabupaten Bantul juga disebut sebagai wilayah yang disiapkan untuk lokasi perusahaannya.

Namun demikian, kata dia pembahasan antara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dengan pihak investor terkait investasinya di Yogyakarta tersebut belum sampai pada kepastian, karena antara kedua pihak belum melakukan pembahasan dengan detail.

"Kami memang belum sampai pembahasan lebih jauh, untuk detailnya silahkan dengan Ngarso Dalem, prinsip kalau saya dari unsur pemda, kalau itu di Bantul kami terima, karena harapannya bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran," katanya.

Sementara itu, ditanya terkait upaya Pemkab Bantul yang akan ditempuh terkait rencana investor itu, ia mengatakan belum bisa menyampaikan karena saat ini kewenangan ada di Gubernur DIY, sehingga pihaknya menunggu keputusan Gubernur.

"Silakan dengan Ngarso Dalem saja, saya tidak ingin mendahului, karena saya hanya gerbongnya Ngarso Dalem. Tentu saja sangat siap, mudah-mudahan kabar baik bagi Bantul, bagi DIY, kalau bagi saya itu peluang," katanya.

Terkait dengan persyaratan tenaga kerja lokal jika direalisasikan di Bantul, pihaknya juga mengakui belum ada pembicaraan sampai hal itu, karena menurutnya proses untuk menuju kearah kesepakatan kedua pihak masih panjang.

Namun demikian, saat disinggung tentang upaya Pemkab yang sedang menyiapkan lokasi perusahaan bahkan sudah melakukan negosiasi dengan pihak desa di Kecamatan Piyungan yang memang merupakan kawasan industri, menurutnya itu bagian dari persiapan.

"Itu bagian dari persiapan saja, kan begitu (kalau jadi di Bantul Pemkab sudah siap)," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement