REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan operasi Pengamanan Pemilu (Pam Pemilu) 2014 memasuki tahap akhir. Polri yang diberikan kepercayaan menjaga keamanan Pemilu sudah membuat peta kemungkinan kerawanan terganggunya Pemilu 2014 dari kejahatan.
Peta kerawanan itu meliputi kemungkinan terganggunya distribusi logistik pemilu, masa kampanye, masa tenang, masa pencoblosan dan masa penghitungan suara. Dari pemetaan ini, Polri mengatakan telah melakukan latihan rutin dalam simulasi penanganan terganggunya keamanan.
“Dari tahapan-tahapan ini sudah kami petakan kerawanannya,” kata Kapolri Jenderal Sutarman di Jakarta, Senin (27/1).
Jenderal bintang empat ini berujar, untuk mengamankan tahapan tersebut Polri dikatakannya telah memetakan seluruh titik yang masuk dalam kategori rawan. Selain itu, seluruh personel operasi bersandi Mantap Brata ini pun telah dipersiapkan untuk terus melakukan latihan.
“Kami asah terus secara berkelanjutan jelang hari operasi agar pengamanan dalam mengantisipasi kericuhan dapat semakin baik,” kata Sutarman.