Senin 27 Jan 2014 21:35 WIB

Sampah Banjir di DKI Capai 3.350 Ton

  Petugas kebersihan mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di kampung Melayu Besar, Jakarta Selatan, Selasa (14/1). (Republika/Prayogi)
Petugas kebersihan mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di kampung Melayu Besar, Jakarta Selatan, Selasa (14/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat sampah yang diakibatkan bencana banjir mulai 18 hingga 26 Januari 2014 mencapai 3.350 ton atau 372 ton per hari.

"Jumlah tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah sisa banjir pada 19 sampai 26 Januari 2013 yang mencapai 8.609 ton atau 1.706 ton per hari," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin di Jakarta, Senin (27/1).

Menurut dia, sampah-sampah itu dikumpulkan dengan menggunakan eskavator di beberapa titik, antara lain Jembatan Kalibata, Jembatan Kampung Melayu, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pluit dan Pintu Air Perintis Kebersihan.

"Kemudian, sebanyak 3.350 ton sampah tersebut langsung diangkut dengan menggunakan truk sampah dengan total perjalanan bolak-balik 273 rit selama sembilan hari," ujar Unu.

Dia menuturkan sampah banjir tersebut telah membuat volume sampah di Jakarta meningkat. Jika sampah rutin selama sembilan hari sebanyak 50.090 ton, maka ditambah dengan sampah banjir, totalnya mencapai 53.621 ton.

"Dengan kata lain, ada peningkatan sampah sebanyak 3.621 ton, atau rata-rata 5.957 ton sampah yang kita angkut setiap hari," tutur Unu.

Dia mengungkapkan sampah-sampah akibat bencana banjir itu tergolong dalam kategori sampah berat, diantaranya kasur, bambu, kayu, lemari dan perabot rumah tangga lainnya. "Selain jumlahnya yang banyak, sampah-sampah tersebut juga telah bercampur dengan air, sehingga jadi semakin berat," ungkap Unu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement