REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Bupati Banyumas, Achmad Husein, menegaskan tekadnya untuk menjadikan wilayah Kabupaten Banyumas sebagai kabupaten yang mampu melaksanakan swasembada kedelai. Untuk mencapai ambisi tersebut, Bupati membentuk Satgas Swasembada Kedelai, yang bertugas melaporkan perkembangan luas lahan kedelai, proses pemeliharaan, dan tingkat produksinya.
''Saya sudah tunjuk 5 orang anggota satgas untuk melaksanakan tugas ini. Mereka langsung berada di bawah koordinasi saya sebagai Bupati, dan wajib menyampaikan laporan secara berkala pada saya,'' jelasnya, Senin (27/1).
Dia menyebutkan, pembentukan satgas ini dilatarbelakangi kondisi perkedelaian di Banyumas yang masih memprihatinkan. Menurutnya, Kabupaten Banyumas selama ini dikenal dengan penganan khas mendoan dan kripik tempe yang berbahan baku kedelai. Namun untuk memenuhi kebutuhan penganan tersebut, para perajin masih mengandalkan kedelai impor.
''Ini memalukan kita sebagai warga Banyumas. Sebagai daerah yang dikenal dengan produksi keripik, mendoan, tahu dan tempe, ternyata bahan bakunya masih banyak yang diimpor. Padahal, lahan pertanian kita sebenarnya mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut,'' jelasnya.
Untuk itu, saat berlangsung pertemuan kepala daerah kabupaten/kota se Jawa Tengah beberapa waktu lalu, Husein mengaku menegaskan sikapnya bahwa Kabupaten Banyumas akan berupa sekuat mungkin untuk berdaulat kedelai. Untuk mewujudkan tekadnya ini, Husein menyatakan, Kabupaten Banyumas akan menerima DAK senilai Rp 17 miliar dari APND 2014 untuk pengembangan kedelai.