Senin 27 Jan 2014 18:10 WIB

Dishub: Angkot Lebak Bulus Tetap Boleh Beroperasi

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Ratusan sopir, kernet dan pedagang kaki lima sekitar terminal Lebak Bulus, Jakarta, Senin (6/1), melakukan aksi unjuk rasa menolak penutupan terminal.   (Republika/Yasin Habibi)
Ratusan sopir, kernet dan pedagang kaki lima sekitar terminal Lebak Bulus, Jakarta, Senin (6/1), melakukan aksi unjuk rasa menolak penutupan terminal. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono membantah isu penutupan Terminal Lebak Bulus dari layanan angkutan kota (angkot). Pristono mengatakan, sesuai rencana awal, terminal hanya ditutup bagi layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

"Itu tidak benar. Takutnya ada orang yang menghasut. Angkot dan busway (bus TransJakarta) tetap beroperasi seperti biasa," ujar dia ketika dihubungi Republika, Senin (27/1).

Pristono menduga, isu penutupan terminal dari angkot muncul akibat banyaknya alat berat yang mulai memasuki area terminal. Sehingga, kata dia, para sopir mengira lahan mereka juga bakal digusur. Padahal, lokasi yang akan terkena dampak pembangunan MRT hanya di bekas tempat bus AKAP saja.

"Andai kata ada pembangunan, yang angkutan dalam kota itu paling hanya terkena geser sedikit saja. Yang namanya lagi membangun kan pasti ada geser-geser sedikit. Tapi tetap beroperasi," jelas dia.

Pagi tadi, ratusan sopir angkot di Terminal Lebak Bulus menggelar aksi demo menolak penggusuran. Akibat aksi itu, ratusan penumpang terlantar. Sopir juga menutup jalan di depan terminal, sehingga lalu lintas arah Ciputat dan Pondok Cabe macet total. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement