Senin 27 Jan 2014 17:49 WIB

Pemerintah Akui Banjir Picu Kenaikan Harga

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah pengguna jalan terjebak banjir di Jalur Pantura Kudus-Pati, Jati, Kudus, Jateng, Selasa (21/1). Untuk kendaraan pribadi jalur Pantura Kudus-Pati dialihkan melalui Jepara dan Demak akibat jalan di sejumlah titik tergenang banjir setinggi 20-100 cm
Foto: Antara
Sejumlah pengguna jalan terjebak banjir di Jalur Pantura Kudus-Pati, Jati, Kudus, Jateng, Selasa (21/1). Untuk kendaraan pribadi jalur Pantura Kudus-Pati dialihkan melalui Jepara dan Demak akibat jalan di sejumlah titik tergenang banjir setinggi 20-100 cm

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengakui dampak bencana banjir telah memicu lonjakan harga kebutuhan pokok di masyarakat. Hal ini diakibatkan gangguan distribusi dan kerusakan sejumlah infrastruktur yang terjadi di berbagai daerah di tanah air yang terdampak banjir.

 

Hal ini disampaikan Hatta saat melakukan kunjungan kerja di hutan Penggaron, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (27/1). Menurutnya, banjir telah mengakibatkan kerugian bagi masyarakat dan para pelaku usaha di wilayah yang terdampak.

 

Namun seberapa besar kerugian yang diakibatkan tersebut, pemerintah belum dapat menghitung secara rinci akumulasinya. “Ada pengusaha yang mengaku rugi 100 miliar, ada pula yang mengatakan angka yang lain,” jelasnya, usai melakukan penanaman pohon langka di hutan Penggaron.

 

Hatta pun menekankan kenaikan harga ini bukan akibat kelangkaan, namun akibat pengaruh dampak banjir. “Semuanya komoditas yang dibutuhkan masyarakat ini cukup, dan berangsur akan normal seiring surutnya banjir yang terjadi,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement