Senin 27 Jan 2014 23:41 WIB

Ratusan Mahasiswa Unsuri Surabaya Demo Apartemen

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Ratusan mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya di Waru, Sidoarjo, menggelar demonstrasi (demo) untuk menghentikan pengurukan lahan untuk apartemen di sebelah kampus mereka karena hal itu bisa menimbulkan banjir.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unsuri Muhammad Fatkhul, di Sidoarjo, Senin, mengatakan pihaknya ingin meminta penjelasan kepada pihak pengembang apartemen terkait dengan pengurukan yang dilakukan itu.

"Kami ingin meminta penjelasan kepada pengembang terkait dengan adanya pengurukan yang sudah dilakukan untuk pembangunan apartemen itu," katanya.

Selain berdampak banjir, pengurukan tersebut juga dikhawatirkan akan mengganggu akses mereka untuk keluar-masuk di kampus.

"Salah satu jalan dan juga saluran air yang ada di sekitar kampus menjadi terganggu akibat adanya pengurukan itu, karena itu kami meminta supaya pengurukan itu segera dihentikan," katanya.

Pihaknya menilai pihak pengembang apartemen tidak ada komunikasi dengan pihak kampus terkait dengan pembangunan apartemen ini.

"Kami selama ini tidak pernah diajak berkomunikasi dengan pihak pengembang terkait dengan pembangunan ini, karena itu pengurukan ini harus segera dihentikan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kedungrejo, Waru, Bunaim, mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pengurus desa setempat.

"Jadi, kami sudah melakukan pertemuan dan hasilnya tidak boleh ada pekerjaan apapun sebelum proses perizinan pembangunan apartemen tersebut selesai dilakukan," katanya.

Pihaknya juga sudah mengajukan beberapa syarat terkait dengan pembangunan apartemen tersebut kepada pengembang.

"Kami sangat berterima kasih kepada Unsuri yang sudah mau melakukan aksi terkait dengan pembangunan apartemen tersebut," katanya.

Pada aksi tersebut, ratusan mahasiswa Unsuri membentangkan spanduk yang berisi tulisan "Stop Urugan. Tetangga Blum pernah Dimintai Persetujuan izin HO dan Amdal".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement