Senin 27 Jan 2014 22:30 WIB

Tahun Ini, Anggaran Citarum Hanya Rp 48 Miliar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Julkifli Marbun
Dampak luapan sungai Citarum, Bandung, Jawa Barat
Foto: Republika/Edi Yusuf
Dampak luapan sungai Citarum, Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dana yang dianggarkan untuk rehabilitasi Sungai Citarum tahun ini, masih jauh dari kebutuhannya. Menurut Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, Anang Sudarna, pada 2014 anggaran untuk rehabilitasi Citarum yang ada di APBD murni sebesar Rp 48 miliar. Sementara, total dana yang dibutuhkan untuk rehabilitasi mencapai Rp 145 miliar.

''Makanya, kami dorong di CSR (coorporate sosial responsibility) karena masih jauh anggarannya. Paling tidak, kami di dorong untuk bergerak dulu dengan anggarannya yang ada,'' ujar Anang kepada Republika, belum lama ini.

Anang mengatakan, dengan anggaran yang ada, untuk tahap awal tersebut, BPLHD akan memulainya dengan membangun kesadaran ada di 55 desa. Yakni, dengan membuat diskusi dan memberikan motivasi pada semua masyarakat yang ada di desa tersebut. Ini dilakukan, untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat yang berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Citarum.

Dengan membangun diskusi tersebut, kata dia, nantinya akan muncul komitmen bersama. Misalnya, masyarakat di DAS Citarum tersebut butuh apa nantinya akan difasilitasi BPLHD.

''Kami ingin, partisipasi masyarakat. Setiap desa ada fasilitator dan pembinanya setiap kecamatan. Kami ingin, mengajak mereka yang peduli lingkungan,'' katanya.

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan, tahun ini untuk rehabilitasi Citarum sudah ada alokasi dana Rp 48 miliar. Nantinya, akan ada Rp 60 miliar tambahan di perubahan. ''Karena untuk perbaikan Citarum di 20 Km pertama ini ternyata tidak cukup Rp 100 miliar," katanya.

Heryawan menargetkan, di 2018 mendatang Sungai Citarum menjadi layak digunakan untuk berenang. Tahun ini, setidaknya di 20 Km pertama sungai Citarum, akan dibenahi. Ia berharap, tidak ada lagi limbah yang dibuang ke Citarum, tidak ada lagi kotoran ternak yang dibuang, tidak ada lagi sampah yang dibuang ke sungai, dan tidak ada lagi limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke Citarum.

"Kami buat septic tank komunal, untuk ternak kita buat bio energi. Tak ada lagi limbah industri, kecuali yang sudah diproses di IPAL masing-masing,'' katanya.

Pada 2014 ini, kata dia, diharapkan erosi sudah berkurang karena penghijauan sudah dimulai. Cita-citanya, Pemprov Jabar  ingin membalikkan Citarum dari yang terkotor di dunia bisa menjadi bersih kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement