REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Sebanyak 275 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah Lampung, mewaspadai tersebarnya penyakit menular, saat musim pasca hujan dan banjir, beberapa waktu terakhir. Dari jumlah itu, 50 puskesmas potensi wabah penyakit menular yang menyebar melalui media air.
“Kami telah menerapkan early warning report system (Ewars) terhadap seluruh puskesmas yang ada di Lampung, terutama pada 50 puskesmas pada musim dan pasca-hujan ini,” kata Kasubag Humas Dinas Kesehatan (dinkes) Lampung, dr Asih Hendrastuti kepada Republika di Bandar Lampung, Senin (27/1).
Ia mengatakan sistem pencegahan dini yang dikenal Ewars ini akan mampu mengetahui potensi wabah penyakit menular di suatu daerah, terutama yang terkena banjir. Penyakit menular yang selalu muncul saat musim penghujan dan setelahnya yakni tipus, cikungunya, demam berdarah, dan campak.
Penyakit menular tersebut, kata dia, menjadi prioritas bagi aparat medis di tingkat puskesmas se-Lampung. Ia tidak bisa menyebutkan endemik penyakit tersebut di Lampung, karena semua daerah dan wilayah bisa terjadi. “Medianya penyakit menular tersebut air,” kata dia.
Dinkes telah menginstruksikan kepada semua puskesmas untuk segera melakukan monitoring dan pelaporan bila suatu daerah banyak berobat karena penyakit menular tersebut. Penyakit tersebut penularannya melalui minuman, makanan, debu, sehingga virusnya cepat menular kepada siapapun.
Kepada warga, ia berharap untuk mewaspadai penyakit menular melalui air yang sudah tercemar bakteri dan virus. Selain itu, cuaca dingin yang terjadi di Lampung, juga turut berkontribusi penyebaran penyakit menular tersebut.
Kepada petugas medis puskesmas, kata dia, bila pasien yang berobat 20 persennya mengalami gejala penyakit menular tadi, maka mulai dapat disebut dengan potensi wabah, dan langsung melakukan kewaspadaan penularannya.